Hallo sobat klik
mobilez, pada artikel kali ini saya akan mengulas Alasan Mengapa Scene Black Metal Sulit Berkembang di Indonesia. simak artike ini sampai abis ya sob.
BLACK METAL ! Pada dasarnya kita sendiri
kadang bingung mengedepankan tema dan jenis musik ini pada ranah umum. Harus
satanik, harus ini-itu, dan harus sebagainya-sebagainya, yang sebenarnya
membuat masyarakat makin ilfeel pada musik ini. Tak bisa dinafikan bahwa musik
ini memang berangkat dari dunia dan budaya barat, yang notabene antiagama serta
segala bentuk dan jenis lambang yang bersifat religi. Tapi, generasi second
wave blackmetal di Norwegia memberanikan diri untuk membuat jenis musik yang
bersifat pemberontakan terhadap jenis musik yang sangat trendy kala itu, yaitu
death metal dengan hasil karya sound yang low-fi, artwork yang hitam putih, dan
label rekaman anti-mosh (mosh adalah urutan rilis dari Earache Records yang
kala itu merilis band death metal seperti Napalm Death, Bolt Thrower, Morbid
Angel, dan lainnya).
Bandung merupakan barometer,
trendsetter, dan tolak ukur perkembangan berbagai genre musik di tanah air,
black metal termasuk salah satunya. Bandung dulu dihuni oleh belasan — bahkan
puluhan — band black metal yang cukup diakui di belantara musik hitam kelam
nusantara, bahkan dunia. Namun sekarang bisa dilihat, banyak orang yang seakan
akan memandang sebelah mata, memicingkan mata, bahkan mungkin membuang ludah
pada scene black metal kota kembang ini.
Baik, saya akan coba analisa satu per
satu alasan kenapa scene black metal di kota ini minus apresiasi dari
scenester.
1. Karya
Coba kita hitung, berapa banyak band
yang telah menelurkan karya dalam bentuk full length dalam lima tahun terakhir?
Dengan full packaging yang profesional, tercatat hanya Divine Blackness yang
menghasilkan album dengan kemasan yang baik dan format CD. Tak mengherankan, sebab
saat ini Divine Blackness adalah raja baru dalam blantika musik black metal
Indonesia. Namun di luar Divine Blackness, saya bilang nol! Karena itu secara
otomatis belum banyak variasi musik dan karya yang bisa diapresiasi secara luas
oleh scenester.
Yang jadi pertanyaan utama, apakah
Divine Blackness mendapat apresiasi yang baik dari lokal event organizer
Bandung untuk tampil di acara-acara mereka? Kenyataannya mereka justru banyak
tampil di acara di luar Bandung.
Jadi, bagi para blackers dan para
penggiat musik blackmetal di Bandung, marilah kita berkarya tapi jangan jadikan
tampil di acara menjadi barometer kalian. Diskografi album kalianlah yang akan
masuk metal-archives, metal-kingdom, dan lain-lain.
2. Wawasan
Band black metal pasti memiliki konsep
dalam berkarya dan ada alasan secara tegas bagaimana karya black metal tersebut
menjadi pilihan cara bermusik mereka. Banyak musisi black metal yang secara
wawasan kurang sekali. Oleh karena itu, mulailah kita banyak membaca, menyimak,
atau menonton dokumentasi dari musisi black metal. Dengan cara itu, minimal
kita bisa mengetahui secara baik jenis musik ini.
3. Merchandise
Banyak band dikenal dari
merchandise-nya. Hal ini tidak dipungkiri berkaitan dengan roda perekonomian.
Maka dari sisi ini, band black metal Bandung kini kurang produktif dari sisi
produksi merchandise. Mungkin para merchandiser berpikir bahwa band black metal
Bandung kurang menjual. Jadi, untuk lisensi kaos atau pernak pernik lainnya,
band itu sendiri yang harus produktif memproduksi dan menjualnya.
Hal ini memang menjadi kenyataan bagi
saya pribadi di Impish. Merchandise kaos Impish edisi Legion of Kvlt justru
banyak dibeli orang di luar Bandung melalui sistem pre-order. Sedangkan di
Bandung sendiri hanya kawan-kawan blackmass dan segelintir orang yang membeli
merch tersebut. Hal ini membuktikan daya jual band black metal di Bandung
sangatlah kurang. Jadi tidaklah salah jika event organizer tidak mengundang
band black metal di Bandung memang karena fan based black metal di Bandung
kurang banyak.
4. Panggung
Kematangan sebuah band akan diukur
dengan banyaknya jam terbang dalam panggung. Band menjadi lebih matang ketika
mereka bisa tampil dan menjadi tolak ukur sendiri dalam karyanya. Jangan sampai
sebuah band yang bagus ketika recording, namun ketika tampil dalam sebuah
panggung jauh dari kualitas rekaman.
Begitu pun ketika sebuah influence yang
menjadi jiwa dalam sebuah band akan terjiwai ketika band tersebut meng-cover
karya dan di-aransemen ulang sesuai dengan garis benang merah band tersebut.
Namun apa daya bila media tersebut menjadi penghalang. Banyak band black metal
Bandung memilih panggung di luar kota sebagai area untuk mematangkan diri dalam
ekspresi dan karya.
Nah, itulah Beberapa Alasan Mengapa Scene Black Metal Sulit Berkembang di Indonesia yang dapat saya sampaikan. Semoga ulasan artikel ini
bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan anda .SEMOGA BERMANFAAT KAWAN !!!!
Bijaklah dalam Membuat Artikel Jika ingin Copas/Mengambil Artikel ini Tolong Sertakan BackLink Sumber : Klikmobilez.blogspot.com